Rabu, 18 Februari 2009

Ritual untuk Tidur Nyenyak

Apakah Anda sulit memejamkan mata meski lampu kamar sudah dimatikan dan jarum jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari? Anda tidak sendirian. Penelitian yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention, AS, menunjukkan, 30 persen populasi masyarakat mengalami gangguan tidur.

Untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, tubuh kita membutuhkan tidur yang sehat, yakni 7-9 jam setiap hari. Lingkaran hitam di sekitar mata dan wajah yang kusut merupakan tanda bahwa Anda memerlukan waktu istirahat lebih banyak. Selain membuat tubuh lesu, penelitian terbaru juga menunjukkan orang yang kurang tidur cenderung lebih gemuk dibanding mereka yang tidurnya cukup.

Agar mata Anda lebih mudah diajak terpejam di malam hari, lakukan ritual berikut ini:

- Snack sebelum tidur
Menurut Joy Bauer, ahli gizi, mengonsumsi makanan kecil satu atau dua jam sebelum tidur akan merangsang otak memproduksi hormon serotonin sehingga kantuk cepat datang. Hindari snack yang terlalu manis, pilih snack dalam jumlah kecil dan mengandung sedikit protein atau karbohidrat.

- Udara sejuk
Menjaga agar udara di kamar tidur tetap sejuk bisa membantu tubuh lebih rileks sehingga Anda pun tidur lebih nyenyak. Demikian saran yang disampaikan Sara Mednick, penulis buku Take a Nap! Change Your Life.

- Matikan lampu
Cahaya terang dari lampu bisa menghambat dikeluarkannya hormon melatonin sehingga kita akan tetap terjaga walau pun hari sudah gelap. Selain lampu, jauhkan alat elektronik atau gadget yang mengeluarkan cahaya, meski sedikit, seperti ponsel, jam digital, atau komputer.

- Tak perlu alarm
Dalam kondisi normal, sebenarnya kita tak membutuhkan alarm karena pada dasarnya mata kita secara spontan akan terbuka di pagi hari pada waktu yang sama setiap harinya. "Suara alarm yang membangunkan kita dari tidur, terlalu berlebihan untuk transisi otak dan tubuh," kata Mednick. Sebagai ganti suara alarm yang kencang, pilih jam alarm yang memiliki bunyi bertingkat dan tak terlalu keras.

- Jadwal tidur
Gangguan tidur memang bisa terjadi karena kesibukan dan stres yang dialami setiap hari. Namun, lebih banyak lagi terjadi karena kita tak punya jadwal tidur yang tetap. Di akhir pekan kita baru tertidur tengah malam dan bangun menjelang siang. "Miliki jam tidur yang tetap dan lakukan 7 hari seminggu agar tubuh punya pola dan ritme yang tetap," kata Michael Thorpy, direktur Sleep Wake Disorder Center, New York City, AS.

Selamat menikmati tidur.

(artikel dari Kompas, http://kesehatan.kompas.com/ Wed,Feb18th,2009)

Sabtu, 14 Februari 2009

ngobrol soal valentine neehhh .....

Makna pemberian buat yang spesial …

Satu hari sewaktu kami sedang senggang di kantor (maklum kalau sedang agak santai atau lagi bete kami senang mengobrol entah tentang apa saja..), salah satu teman bertanya, “Udah dekat valentine lo.. udah dapat kado nelum ni temen-temen..?”

Wa.. ada yang setengah berteriak berkata, “Wa.. ! jangan ngomong valentine la, aku ini paling menderita kalu sudah valentine. Masalahnya aku tu tak ada pasangan yang ngasi kado..”

Akhirnya kami cuma ngeledek dia (padahal dalam hati juga setengah miris si, soalnya tahun ini pun belum tentu bisa lewatin valentine sama pasangan L, hiks..! ) dan salah satu teman kami yang sudah ‘senior’ (karena dia yang pertama married diantara kami, hehe..) berceletuk, “Tahu gak, ga’ boleh sembarangan kasi barang lo ke pasangan kita.”

“Oya? Yang bener?” tanyaku. Kupikir, benar juga. Yang namanya pemberian, kadang bisa bikin orang ga nerima hanya karena makna dari barang yang kita berikan, betul ga si?

“Katanya, kalau kita ngasi sapu tangan atau handuk yang modelnya mirip sapu tangan itu artinya farewell, perpisahan.”

“Ha? Masa si?”, celetukku lagi.

“Iya. Makanya jangan hadiahin sapu tangan kalau ga mau dianggap ingin berpisah. Trus, jangan juga ngasi pasanganmu sandal atau sepatu karena itu sama saja menyuruh dia pergi jauh dari kita.”

“Ah, ga la.. masa si…” kali ini temanku yang lain berkomentar.

“Iya lo, emang bener..”

“Kalu misalnya sudah terlanjur gimana? Masa ditarik lagi barangnya, ga lucu la..”

“Na.. kalau udah terlanjur, kita yang nerima mesti bayar dia. Ngasi ce pek atau go pek (seratus atau lima ratus rupiah) pun ga apa, biar mitos itu ga terjadi”.

Kami tertawa mendengarnya. Rasanya lucu dan aneh juga. Memang teman ‘senior’ ku yang satu ini jago banget soal kepercayaan yang begitu-begituan!

“Eh, aku pernah ngasi kado dompet lo ke temanku. Itu gimana fren?”, tiba-tiba temanku yang agak sintal badannya nanyain temanku tadi.

“Wah, kalau kamu ngasi dompet, ntar rejeki kamu dia yang terima. Itu kan artinya kamu nyerahin apa yang kamu punya ke dia.”

Waduh, kalau ga’ salah kan aku pernah kasi kado dompet ya ke seseorang.. wa….

“Hehe, tahu ga? Dulu waktu aku masih pacaran, aku pernah kasi ikat pinggang ke pacarku. Aku waktu itu ga tahu apa barang itu punya makna atau ga. Eh, waktu temenku tahu, dia bilang kalau makna ikat pinggang itu …” dia seyum diam-diam saja sampai-sampai bikin kami penasaran.

“Emang kenapa dengan ikat pinggang? Kasi tahu la..”

“Hehe.. itu artinya kamu mau mengikat dia, ga ingin pisah lagi.... aku kan ga tahu ada makna begitu. Tapi emang ga lama setelah aku ngasi kado itu, eh, pacarku emang ngelamar aku…”

“Wa….emang kamu ini bikin iri ya….”, teriak kami padanya.

“Haha.. itu la, temanku juga bilang kalau ngasi dasi juga begitu, artinya kamu bener-bener mau serius dengan dia”

Ha? Perasaan selama ini kalau ada pembicara acara apa gitu, aku dan temen-teman sering ngasi bingkisan dasi deh, haha.. pengaruh ga ya?

“Oya, dulu waktu SMA kita kan sering ya dapat kadonya itu hiasan atau pajangan lucu-lucu gitu..”, kata salah satu dari kami.

“Na, itu si artinya yang ngasi pasti mikir kamu itu feminin atau .. dia bingung mau ngasi apa, jadi mentok kasi pajangan aja, pasti ga nolak, hehe..”

Hahaha… benar juga si, kalau udah mentok, beli kan pajangan atau hiasan emang yang paling aman. Ga perlu pusing mikirin ukuran atau warna, yang pasti makna jelas, aku sayang dan mikirin kamu!

“Trus, kalau kita ngasi baju atau jaket gitu gimana dong?”

“Ya ga gimana-gimana la.. kalau kamu kasi aku juga aku ga nolak. Aku tunggu ya, pokoknya warna nya hijau ukuran antara M sampe L, ok?”

“Ah….. kamu ini, minta aja suami mu yang kasi..”

Jadi gitu deh… hm.. gimana dengan kado valentinemu hari ini? bagi-bagi dong ceritanya ke sini ...

Written by: arel, Feb 14th 2009 (when she got stuck in work..)